Yesterday Beatles

Minggu, 11 Oktober 2009

>

Para pembaca yang arif dan budiman , tulisan ini memiliki tujuan untuk menemu-kenali kebutuhan litbang industri konstruksi di Indonesia. Dan juga diharapkan bisa menjelaskan apa saja prioritas litbang jangka pendek dan kemudian jangka panjang yang diperlukan oleh industri konstruksi yang bergerak dalam skala besar nasional dan internasional sehingga dapat mendukung daya saing konstruksi Indonesia. Tulisan ini selanjutnya diharapkan bisa menginspirasi penelitian strategis untuk mendukung kapasitas dan kapabilitas Industri konstruksi skala besar bersaing dengan pihak asing baik pada dasar domestik maupun global. Dan yang penting untuk diungkapkan dalam paparan ini adalah bagaimana hasil penelitian dan pengembangan dapat direspon oleh industri.
KERANGKA PEMIKIRAN
1. Kebutuhan litbang industri konstruksi di Indonesia sebagai salah satu fungsi pengembangan Industri Konstruksi secara keseluruhan tentunya akan sangat diwarnai oleh Grand Strategy pengembangan Industri Konstruksi. Sedangkan Grand Strategy itu sendiri dirumuskan berdasarkan Goal yang akan dicapai dan disaring melalui Analisa SWOT. Oleh karena itu perlu ditinjau kembali Visi pengembangan Industri Konstruksi.
2. Mengacu pada Undang-undang jasa Konstruksi No 18 tahun 1990 Lembaga yang diberi tugas untuk pengembangan jasa konstruksi adalah Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi.
3. Visi pengembangan Industri Jasa Konstruksi menurut UUJK No 18 adalah untuk mencapai:

o Pekerjaan Konstruksi berkualitas dan efisien.
o Struktur usaha kokoh & handal.
o Peran masyarakat meningkat.
o Kesetaraan pengguna jasa dan penyedia jasa.



KONDISI YANG SAMPAI SAAT INI MASIH BERJALAN
1. Mutu kurang & produktifitas rendah
2. Kepatuhan pemberi tugas dan pemberi jasa rendah.
3. Kesetaraan antara pemberi tugas dan pemberi jasa kurang.
4. Kemitraan kurang strategis



SASARAN PENELITIAN
1. Obyek penelitian dalam rangka meningkatkan mutu dan produktifitas bisa dilakukan terhadap berbagai sumber daya yang ada dimulai dari SDM , Sarana dan prasarana , finansial , metode , sistem manajemen yang diperlukan. Tujuannya adalah untuk menemukan variabel-variabel yang mampu secara signifikan meningkatkan mutu dan produktifitas ditinjau dari jenis sumber daya yang ada.
2. Dalam rangka membangun Struktur usaha yang kokoh & handal kita bisa menggunakan Konsep Michael Porter sebagai landasan teori dimana selain adanya persaingan dalam industri sejenis perusahaan masih dihadapkan kepada ancaman produk pengganti , posisi tawar dengan pemasok dan konsumen serta ancaman pendatang baru. Penelitian perlu dilakukan terhadap kelima faktor tersebut untuk mengetahui upaya yang harus dilakukan untuk bisa membangun struktur usaha yang kokoh.
3. Upaya peningkatan Peran masyarakat secara sederhana tentunya dimulai dari tahap pemahaman masyarakat secara umum tentang peran dan hubungan dengan masyarakat jasa konstruksi yang disalurkan melalui Forum Jasa Konstruksi. Yang perlu diteliti disini tentunya adalah seberapa kuat korelasi antara sosalisasi dan peningkatan peran masyarakat atau lebih jauh lagi jenis serta metode sosialisasi yang paling efektif dan efisien untuk membangun peran masyaqrakat.
4. Untuk meningkatkan Kesetaraan pengguna jasa dan penyedia jasa perlu penelitian mendalam tentang efektifitas pranata hukum yang berlaku. Ada peraturan perundangan yang mungkin kontra produktif dengan uoaya ini atau saling bertentangan misalnya pentingnya pengamanan terhadap aset dan kepentingan negara dibandingkan dengan prinsip kesetaraan.

SKALA PRIORITAS PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
1. Pada dasarnya program jangka pendek ditujukan untuk perbaikan yang sifatnya jangka pendek. Karena pada dasarnya persoalan yang muncul dipermukaan pada umumnya adalah gejala. Sedangkan persoalan yang sebenarnya tersembunyi dibalik gejala yang bisaanya lebih besar dari gejala yang nampak. Program jangka pendek hanya menangani gejalanya saja sedangkan untuk menyelesaikan persoalan yang sebenarnya diperlukan waktu yang lebih lama tergantung berapa lama penyebab tersebut telah berjalan.
2. Dengan demikian strategi Litbang jangka pendek adalah untuk mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh untuk menetralisir gejala yang ada.
3. Sedangkan jangka panjang adalah dengan melalui penelusuran penyebab dan kemudian dilanjutkan dengan akar penyebabnya.


VARIABEL DEPENDENT YANG PERLU KITA TELITI
Dari berbagai uraian diatas maka bisa disarikan bahwa kinerja industri konstruksi yang perlu diteliti untuk bisa ditingkatkan meliputi paling tidak hal-hal berikut :
1. Tingkat Kualitas Pekerjaan Konstruksi.
2. Tingkat Efisiensi Pekerjaan Konstruksi.
3. Tingkat kehandalan dan kekokohan Struktur usaha.
4. Intensitas Peran masyarakat.
5. Tingkat Kesetaraan pengguna jasa dan penyedia jasa.
6. Peningkatan daya saing menghadapi era Gobalisasi.

VARIABEL INDEPENDENT
Variabel yang diharapkan bisa menjadi daya ungkit untuk meningkatkan kinerja industri Konstruksi antara lain adalah :
1. Intensitas persaingan didalam Industri Konstruksi.
2. Kerawanan Sosial.
3. Suhu Politik.
4. Perkembangan Teknologi.
5. Tekanan Regulasi dan deregulasi.
6. Budaya Usaha.
7. Tingkat Kompetensi SDM Konstruksi.
8. Tingkat pertumbuhan ekonomi.
9. Ketersediaan sarana dan prasarana nasional.
10. Budaya masyarakat secara umum.
11. Akses ke sumber dana.
Variabel ini tentunya bisa bertambah atau berkurang tergantung kepada nilai koefisien determinasi dari ke 11 variabel tersebut.


KESIMPULAN
1. Kebutuhan litbang industri konstruksi di Indonesia haruslah merupakan jawaban atas segala persoalan atau gap yang ada antara tujuan yang diharapkan dengan kondisi yang ada saat ini.
2. Skala prioritas litbang jangka pendek , menengah dan jangka panjang yang diperlukan oleh industri konstruksi akan menjawab kebutuhan perbaikan jangka pendek , menengah dan perbaikan jangka panjang. Perbaikan jangka pendek hanyalah untuk mengatasi gejala sedangkan persoalannya memerlukan perbaikan jangka menengah dan akar persoalannya sendiri haruslah dipecahkan dalam jangka panjang.
3. Berdasarkan berbagai hasil penelitian dan latar belakang teori kita bisa menindak lanjuti penelitian dan pengembangan kapasitas dan kapabilitas Industri konstruksi untuk bisa bersaing dengan pihak asing baik pada dasar domestik maupun global. Dan hasil penelitian dan pengembangan hendaknya dibuat available for public agar dapat direspon oleh industri.

Tidak ada komentar: