Para pembaca yang arif dan bijaksana saya masih ingat tatkala bayi kecil saya yang baru berumur beberapa bulan menangis keras dan saya tidak tahu harus berbuat apa karena kebetulan ibunya sedang pergi. Sudah saya upayakan saya bopong saya ayun-ayun kesana kemari anak saya tetap menangis dan malah semakin keras. Saat itu kebetulan saya baru pindah dari luar Jawa dan masih indekost dirumah seorang perwira tinggi POLRI di Bandung.
Dan pada saat saya kebingungan mendadak terlihat oleh saya di meja ada buah papaya yang sudah diiris-iris dan diberi gula dan jeruk nipis sisa sarapan pagi yang belum dimakan. Dengan tangkas saya kemudian membaringkan bayi saya kembali dalam keadaan masih menangis dan dengan sendok kecil yang ada dipiring kecil papaya itu saya minumkan air jeruk papaya langsung kemulut bayi saya yang masih menangis. Satu sendok kecil masih belum menghentikan tangisnya namun nampaknya langsung mulai terasakan asupan rasa manis dibibirnya.
Dan pada saat saya kebingungan mendadak terlihat oleh saya di meja ada buah papaya yang sudah diiris-iris dan diberi gula dan jeruk nipis sisa sarapan pagi yang belum dimakan. Dengan tangkas saya kemudian membaringkan bayi saya kembali dalam keadaan masih menangis dan dengan sendok kecil yang ada dipiring kecil papaya itu saya minumkan air jeruk papaya langsung kemulut bayi saya yang masih menangis. Satu sendok kecil masih belum menghentikan tangisnya namun nampaknya langsung mulai terasakan asupan rasa manis dibibirnya.
>
Sendok-sendok berikutnya ternyata ajaib telah berhasil meredakan tangis bayi saya yang pada sendok terakhir membuatnya tertidur kembali. Dengan penuh persaan lega saya melihat bayi saya tertidur pulas , dan ternyata itu hanya berkat beberapa sendok teh air jeruk manis penyedap pepaya.
Para pembaca yang arif dan bijaksana , dalam kehidupan kadangkala kita bisa menemui hal yang secara analogi mirip dengan cerita saya diatas. Persoalan-persoalan besar ternyata telah dipecahkan dengan melalui langkah-langkah sederhana dengan materi dan sarana yang ternyata berada tidak jauh dari sekitar kita.
Dalam kehidupan yang telah diciptakan oleh sang pencipta kita yang sungguh maha segala-galanya , tujuan telah tergariskan dan untuk mencapai tujuan itu telah disediakan segala sarana dan prasarana baik didalam tubuh jiwa dan raga kita ataupun disekeliling kita.
Para pembaca sekalian implikasi dari pembahasan kita diatas membawa kita pada pemikiran bahwa apapun persoalan yang kita hadapi dan dalam kondisi apapun saat ini kita tidak perlu terlalu risau karena secara ekstrim bahkan setetes airpun bisa jadi merupakan hal kecil dan sederhana yang menjadi mata rantai pemecahannya.
Selanjutnya sebagai kesimpulan dan saran pertama adalah memang benar kita senantiasa menghadapi berbagai persoalan dalam kehidupun ini. Dan persoalan itu ada karena kita hidup dan selagi kita masih hidup maka persoalan adalah bagian dari kehidupan yang normal. Orang yang selama hidupnya tidak pernah punya persoalan maka orang ini termasuk kategori orang yang bermasalah sebagai orang yang tidak normal. Artinya perlu disukuri kalau kita menghadapi persoalan karena itu adalah tanda-tanda kehidupan. Hal yang kedua ialah bahwa nampaknya kita harus jeli melihat segala sesuatu yang ada disekeliling kita atau bahkan yang ada didalam diri kita secara fisik maupun mental. Kita haruslah menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang tidak ada manfaatnya atau bahkan justru yang kelihatannya tidak ada manfaatnya ternyata itu merupakan bagian dari jawaban atas persoalan yang kita hadapi.
Menurut Ralph Waldo Emerson apa yang ada dihadapan kita dan apa yang di belakang kita tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang ada dalam diri kita. Artinya potensi persoalan apapun yang harus kita hadapi dan persoalan-persoalan yang telah kita lalui sebetulnya adalah masalah kecil dibandingkan atas potensi jawaban yang tersedia dalam diri kita. Marilah sama-sama kita buktikan apa yang disampaikannya. Wassalam.
Sendok-sendok berikutnya ternyata ajaib telah berhasil meredakan tangis bayi saya yang pada sendok terakhir membuatnya tertidur kembali. Dengan penuh persaan lega saya melihat bayi saya tertidur pulas , dan ternyata itu hanya berkat beberapa sendok teh air jeruk manis penyedap pepaya.
Para pembaca yang arif dan bijaksana , dalam kehidupan kadangkala kita bisa menemui hal yang secara analogi mirip dengan cerita saya diatas. Persoalan-persoalan besar ternyata telah dipecahkan dengan melalui langkah-langkah sederhana dengan materi dan sarana yang ternyata berada tidak jauh dari sekitar kita.
Dalam kehidupan yang telah diciptakan oleh sang pencipta kita yang sungguh maha segala-galanya , tujuan telah tergariskan dan untuk mencapai tujuan itu telah disediakan segala sarana dan prasarana baik didalam tubuh jiwa dan raga kita ataupun disekeliling kita.
Para pembaca sekalian implikasi dari pembahasan kita diatas membawa kita pada pemikiran bahwa apapun persoalan yang kita hadapi dan dalam kondisi apapun saat ini kita tidak perlu terlalu risau karena secara ekstrim bahkan setetes airpun bisa jadi merupakan hal kecil dan sederhana yang menjadi mata rantai pemecahannya.
Selanjutnya sebagai kesimpulan dan saran pertama adalah memang benar kita senantiasa menghadapi berbagai persoalan dalam kehidupun ini. Dan persoalan itu ada karena kita hidup dan selagi kita masih hidup maka persoalan adalah bagian dari kehidupan yang normal. Orang yang selama hidupnya tidak pernah punya persoalan maka orang ini termasuk kategori orang yang bermasalah sebagai orang yang tidak normal. Artinya perlu disukuri kalau kita menghadapi persoalan karena itu adalah tanda-tanda kehidupan. Hal yang kedua ialah bahwa nampaknya kita harus jeli melihat segala sesuatu yang ada disekeliling kita atau bahkan yang ada didalam diri kita secara fisik maupun mental. Kita haruslah menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang tidak ada manfaatnya atau bahkan justru yang kelihatannya tidak ada manfaatnya ternyata itu merupakan bagian dari jawaban atas persoalan yang kita hadapi.
Menurut Ralph Waldo Emerson apa yang ada dihadapan kita dan apa yang di belakang kita tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang ada dalam diri kita. Artinya potensi persoalan apapun yang harus kita hadapi dan persoalan-persoalan yang telah kita lalui sebetulnya adalah masalah kecil dibandingkan atas potensi jawaban yang tersedia dalam diri kita. Marilah sama-sama kita buktikan apa yang disampaikannya. Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar