Yesterday Beatles

Rabu, 27 Mei 2009

Antara pikiran dan perasaan

Dimensi pikiran adalah salah satu dimensi manusia yang netral namun karena polosnya sangat mudah dipengaruhi oleh dimensi perasaan yang naik turun kemampuannya dalam menjembatani anatara dimensi spiritual dan dimensi pikiran untuk memasok dimensi pikiran.

Dimensi pikiran yang tidak dipasok oleh dimensi spiritual akan kehilangan kemampuannya. Dalam bahasa lebih sederhana kita bisa menjadi bodoh karena perasaan sekaligus bisa menjadi jenius karena perasaan juga.

Oleh karena itu hati-hatilah menjaga perasaan anda yang akan sangat menentukan hasil pemikiran anda. Silakan buktikan dalam kegiatan sehari-hari. Pikiran kita seringkali memang terombang ambing oleh perasaan yang senantiasa mempermainkan pikiran kita. Disisi lain kita dituntut untuk senantiasa tampil prima yang tentu saja harus banyak didukung oleh dimensi otak dan pemikiran kita.

Dengan demikian apabila kita menghendaki dikenal orang sebgai orang yang hebat jelaslah bahwa kita senantiasa harus mengendalikan dimensi perasaan. Disamping itu kita perlu ingat bahwa sebagai manusia kita sebetulnya terlahir sebagai makhluk pilihan yang luar biasa karena kita adalah satu dari ribuan atau bahkan jutaan sel yang membentuk janin. Sehingga kita tidak perlu risau dengan berbagai kelemahan dan kekurangan yang kita rasakan.

Kerisauan sering kali merupakan perwujudan dari dominasi dimensi perasaan yang harus senantiasa kita perangi apabila sudah mulai menguasai pikiran kita.

Tidak ada komentar: